Materi Puisi Rakyat Kelas 7 Semester 2 : Pantun, Syair, Gurindam

 Materi Puisi Rakyat Kelas 7 Semester 2 : Pantun, Syair, dan Gurindam

Puisi rakyat termasuk warisan budaya bangsa yang wajib kita jaga dan lestarikan. Melalui puisi rakyat kita dapat memahami nilai-nilai yang ingin diwariskan oleh para leluhur. Nilai-nilai tersebut meliputi nilai moral, agama, dan budi pekerti. Puisi rakyat atau kesastraan lama dapat berupa pantun, syair, dan gurindam.


Pengertian Puisi Rakyat

Puisi rakyat termasuk salah satu karya sastra rakyat yang sudah sangat populer dikalangan masyarakat. Banyak masyarakat menggunakan karya ini untuk berkomunikasi atau sekedar untuk menghibur. Puisi rakyat adalah jenis kesusastraan rakyat yang di dalamnya mengandung nilai-nilai luhur untuk diwariskan kepada masyarakat. Puisi rakyat memiliki beberapa jenis, yaitu puisi, pantun, syair, dan gurindam yang sampai sekarang masih bisa kita temukan penggunaannya. Pantun, syair, dan gurindam dijadikan pokok bahasan pada materi puisi rakyat kelas 7.

Materi Pantun Syair dan Gurindam

Pantun

Pengertian Pantun
Pantun menurut KBBI merupakan bentuk puisi Indonesia yang tiap baitnya terdiri atas empat baris yang bersajak a-b-a-b. Bisa diartikan, pantun adalah jenis karya sastra yang terikat oleh syarat-syarat tertentu meliputi jumlah baris, bait, dan rima atau persajakan. Ditinjau dari bentuknya, pantun terdiri atas dua bagian, yaitu bagian sampiran dan isi. Sampiran merupakan bagian pantun yang berada dibaris pertama dan kedua yang berfungsi sebagai pengantar. Sedangkan isi merupakan bagian pantun yang berada di baris ketiga dan keempat berfungsi unutk menyampaikan maksud atau tujuan pantun.  

Ciri-Ciri Pantun
Pantun dalam penulisannya terikat oleh syarat-syarat tertentu, sehingga untuk membuat pantun, harus memahami dulu ciri-ciri pantun. Ada beberapa ciri-ciri yang melekat pada pantun.
1) Tiap bait terdiri atas empat baris (larik). 
2) Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata. 
3) Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b. 
4) Baris pertama dan kedua merupakan sampiran. 
5) Baris ketiga dan keempat merupakan isi.

Contoh Pantun
Pergi berlayar ke samudra
Bukan halangan ombak dan badai
Walaupun kita berbeda-beda
Hidup rukun dan saling mengasihi

Syair

Pengertian Syair
Syair menurut KBBI merupakan puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas empat larik (baris) yang berakhir dengan bunyi yang sama. Jadi, syair adalah jenis puisi lama yang terdiri atas empat baris dalam satu bait dan bersajak sama. Sajak atau rima pada syair adalah a-a-a-a. Setiap baris atau larik dalam syair merupakan isi. Syair umunya berisi tentang pengajaran dan nasihat tentang nilai-nilai yang bisa diterapkan dalam kehidupan.

Ciri-Ciri Syair
1) Setiap bait terdiri dari empat baris. 
2) Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata. 
3) Bersajak a-a-a-a. 
4) Semua baris adalah isi. 
5) Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.

Contoh Syair
Hidup adalah pilihan
Tentukan arah dan tujuan
Jangan mencari kesempurnaan
Carilah kebahagiaan

Gurindam

Pengertian Gurindam
Gurindam menurut KBBI berarti sajak dua baris yang berisi petuah atau nasihat. Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri atas dua baris atau larik dalam satu bait yang berisi petuah atau nasihat. Baris pertama dalam gurindam merupakan syarat, masalah, atau persoalan. Sedangkan baris kedua merupakan jawaban atau akibat dari dari persoalan, masalah, syarat yang ada pada baris pertama. Gurindam umumnya berisi petuah-petuah yang sarat dengan nilai-nilai moral dan agama. 

Ciri-Ciri Gurindam
Gurindam memiliki ciri-ciri yang khas melipuiti : 
1) Terdiri atas dua baris dalam sebait 
2) Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata 
3) Tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya 
4) Merupakan satu kesatuan yang utuh. 
5) Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian 
6) Baris kedua berisi jawaban
7) Isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara

Contoh Gurindam
Siapa yang enggan sesat dunia akhirat
Maka cepat-cepatlah taubat sebelum terlambat

 

Struktur Puisi Rakyat

Struktur teks adalah hubungan antar unsur satu dengan yang lain yang membentuk satu kesatuan atau gagasan yang utuh. Struktur ini berfungsi untuk membedakan antara jenis teks satu dengan jenis teks yang lainnya. Sama halnya dengan puisi rakyat, baik pantun, syair, maupun gurindam, memiliki struktur sendiri-sendiri. Adapun strukturnya berkaitan dengan jumlah baris, suku kata, rima, serta isi. 

Struktur Pantun
Struktur pantun meliputi bait, larik, kata, suku kata, rima, sampiran, dan isi.
  • Bait, berhubungan dengan jumlah bait dalam pantun. Satu bait terdiri dari empat baris.
  • Larik, jumlah larik atau baris dalam satu bait adalah empat.
  • Kata, gabungan dari beberapa suku kata yang memiliki arti atau makna.
  • Suku kata, jumlah suku kata yang digunakan 8 sampai 12 suku kata dalam satu larik.
  • Rima, bunyi akhir atau sajak pantun a-b-a-b
  • Sampiran, terdapat di baris pertama dan kedua berfungsi sebagai pengantar.
  • Isi, terdapat di baris ketiga dan keempat berfungsi menjelaskan maksud atau tujuan. 

Struktur Syair
Struktur syair meliputi bait, larik, rima, bahasa, isi.
  • Bait, satu bait terdiri 4 baris atau larik.
  • Larik, larik syair saling berkaitan.
  • Rima, bunyi akhir yang digunakan sama, a-a-a-a.
  • Bahasa, menggunakan bahasa kias.
  • Isi, berupa nasihat dan pengajaran.

Struktur Gurindam
Struktur gurindam mencakup bait, larik, rima, isi.
  • Bait, berhubungan dengan jumlah bait dalam gurindam.
  • Larik, terdiri atas dua baris dalam satu bait. Baris pertama syarat, baris kedua jawaban.
  • Rima, bunyi akhir larik dalam gurindam sama.
  • Isi, berupa petuah atau nasihat.

Kaidah Kebahasaan Puisi Rakyat : Pantun, Syair, Gurindam

Secara umum, kaidah kebahasaan yang digunakan dalam puisi rakyat berkaitan dengan kalimat. Puisi rakyat banyak menggunakan kalimat perintah, saran, ajakan, dan larangan. Selain itu, dalam penulisannya, puisi rakyat juga memperhatikan diksi, bahasa kias, imaji, bunyi, dan konjungsi.
  • Diksi, merupakan pilihan kata. Berfungsi untuk menjelaskan maksud, tujuan, dan isi. 
  • Bahasa kias, berkaitan dengan bahasa yang digunakan. Bahasa kias merupakan bahasa perumpamaan atau bukan arti atau makna sebenarnya.
  • Imaji, citraan atau penggambaram yang meliputi penglihatan, perasaan, pendengaran, perabaan.
  • Bunyi, berhubungan dengan rima atau persajakan yang berfungsi untuk memperindah puisi rakyat.
  • Konjungsi, puisi rakyat banyak menggunakan kata penghubung, seperti modalitas, kausalitas, syarat.

Menyimpulkan Isi Puisi Rakyat : Pantun, Syair, dan Gurindam

Pada dasarnya, puisi rakyat dibuat bertujuan untut menyampaikan maksud dan isi. Baik pantun, syair, maupun gurindam masing-masing memiliki isi dan maksud yang akan diutarakan atau disampaikan. Cara menemukan isi pada pantun, syair, dan gurindam berbeda-beda karena masing-masing memiliki syarat penulisan yang berbeda-beda pula. 

Menyimpulkan Isi Pantun
Pantun terbagi atas dua bagian. Bagian pertama disebut sampiran yang terdapat pada baris pertama dan kedua. Bagian kedua disebut isi yang terdapat pada baris ketiga dan keempat. Cara paling mudah untuk menyimpulkan isi pantun adalah dengan membaca dan memahami bagian isi pantun. Fokus ke baris ketiga dan keempat pantun. Pahami juga setiap diksi yang digunakan. Terkadang muncul bahasa-bahasa kias yang harus kita cari tahu makna sebenarnya.

Contoh :
1. Kalau ada sumur di ladang
2. Bolehkah kita menumpang mandi
3. Kalau ada umur yang panjang
4. Bolehkan kita berjumpa lagi

Untuk menemukan sekaligus menyimpulkan isinya, lihat bagian isi (angka 3 dan 4). 
Pantun di atas berisi harapan suatu saat dapat bertemu kembali.

Menyimpukan Isi Syair
Berbeda dengan pantun, semua larik atau baris dalam syair adalah isi yang saling berkaitan atau berhubungan. Untuk menyimpulkan isinya, tentu kita harus membaca syair secara keseluruhan. Perhatikan juga diksi dan penggunaan bahasa kias. 

Contoh :
Hidup ini seperti mimpi
Kadang kabut menyelimuti
Tak jarang senja menemani
Namun, tetap harus dinikmati

Syair tersebut berisi ungkapan hati seseorang tentang ritangan hidup yang harus dilalui.

Menyimpulkan Isi Gurindam
Berbeda dengan pantun dan syair, gurindam hanya terdiri atas dua baris dalam satu baitnya. Baris yang pertama adalah syarat berisi persoalan, masalah, bisa juga pengantar. Baris yang kedua adalah jawaban berisi akibat, solusi dari baris pertama. Baris pertama dan kedua membentuk satu kesatuan utuh. Untuk menyimpulkan isinya, harus memahami kata demi kata yang ada pada setiap larik gurindam.

Contoh :
Tekun dan rajinlah belajar
Kelak akan terbayar

Gurindam di atas berisi nasihat untuk selalu tekun dan rajin belajar untuk meraih kesuksesan.

Menulis Puisi Rakyat : Pantun, Syair, Gurindam

Menulis puisi rakyat membutuhkan kreatifitas (kemampuan daya cipta) dan imajinasi (kemampuan berkhayal) serta pengalaman dan pengetahuan. Untuk menulis baik pantun, syair, maupun gurindam dibutuhkan kreatifitas untuk merangkai setiap kata demi kata menjadi satu tema yang menarik. Disamping itu, daya khayal juga sangat dibutuhkan untuk menambah kesan dan nilai estetika sebuah karya. Dua hal tersebut diaplikasikan dengan bentuk penulisan yang singkat, tepat, padat, dan berkesan. Inilah yang menjadi kunci keindahan karya yang akan kita buat. Adapun langkah-langkah untuk membuat pantun, syair, maupun gurindam sebagai berikut.
  1. Menentukan tema, temukan ide yang paling menarik dan belum banyak orang yang menggunakan ide tersebut.
  2. Pilihkan kosakata yang unik (kias) sesuai dengan ide.
  3. Tulislah ke dalam bentuk kalimat-kalimat. ( Larik / Baris )
  4. Jadikan kalimat-kalimat tersebut satu kesatuan utuh. ( Bait )
Sebagai catatan, menulis puisi rakyat tidak boleh serta merta menulis sesuka hati kita. Harus disesuaikan dengan ciri-ciri baik pantun, syair, maupun gurindam.

Sekian materi pembelajaran puisi rakyat kelas 7 semester 2. Mudah-mudah bisa bermanfaat.












 



























0 Response to "Materi Puisi Rakyat Kelas 7 Semester 2 : Pantun, Syair, Gurindam"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel