Contoh Soal SBMPTN 2021 dan Pembahasannya : Tips Menjawab Soal Pemahaman Bacaan dan Menulis
Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) adalah kesempatan kedua setelah gagal di Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Bagi para calon mahasiswa yang ingin melanjutkan studi di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) bisa menempuh jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
SBMPTN 2021 dilaksanakan serentak mulai tanggal 12 April 2021 yang diselenggarakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Untuk mengikuti tes ini, tentu tidak serta merta "yang penting ikut syukur-syukur bisa keterima". Kalau niat kalian seperti itu, saran saya urungkan saja niat tersebut. Percuma, buang-buang waktu.
Mengikuti tes SBMPTN perlu strategi agar bisa masuk ke PTN yang kalian inginkan. Jadi, persiapkan diri kalian dengan baik. Jadikan ini prioritas utama kalian. Maksimalkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Kuncinya selain berdoa, tentu juga harus belajar. Perbanyak latihan soal utbk sbmptn.
Kali ini saya akan berbagi informasi terkait soal SBMPTN 2021 untuk Tes Potensi Skolastik (TPS) Pemahaman Bacaan dan Menulis (PBM). TPS PBM baik untuk saintek maupun soshum mencakup beberapa materi yang barkaitan dengan pembelajaran bahasa Indonesia. Seperti : ide pokok paragraf, menyimpulkan bacaan, menemukan informasi bacaan, kesalahan ejaan, makna kata, kata baku dan tidak baku, dan sebaginya.
Contoh Soal TPS SBMPTN 2021 Soshum dan Saintek Pemahaman Bacaan dan Menulis
Soal SBMPTN 2021 baik saintek maupun soshum untuk TPS masih sama dengan tahun sebelumnya untuk kisi-kisi. Contoh soal tps sbmptn 2021 mencakup materi Penalaran Umum (PU), Pemahaman Bacaan dan Menulis (PBM), Pemahaman dan Pengetahuan Umum (PPU), dan Penalaran Kuantitatif (PK). Kali ini saya fokus ke soal pemahaman bacaan dan menulis.
Soal Pemahaman Bacaan dan Menulis TPS SBMPTN 2021
Kita ketahui bersama bahwa tipe soal PBM mayoritas didominasi oleh bacaan berupa teks yang terdiri dari beberapa paragraf. Soal jenis bacaan ini terkadang bisa mengganggu konsentrasi karena menuntut kita untuk bisa memahami isi bacaan tersebut. Saya akan berbagi tips menjawab soal tipe pemahaman bacaan dan menulis yang bisa membantu kalian mengerjakan soal TPS SBMPTN dengah mudah dan benar. Langsung saja, simak contoh soal dan pembahasan berikut!
Untuk menjawab soal nomor 1-5! Pandemi Covid-19 yang telah melanda dunia lebih dari setahun terakhir membuat imunisasi dasar rutin untuk anak usia 12-23 bulan di Indonesia semakin sulit dilaksanakan. Sebelum pandemi, secara nasional cakupan imunisasi dasar (vaksin hepatitis B, polio, campak, BCG dan pentapalen (DPT-HB-Hib) untuk anak usia tersebut hanya mencapai 57,9%, jauh dari target 93%. Riset pemodelan yang saya dan kolega lakukan menunjukkan pandemi ini berpotensi menurunkan persentase cakupan imunisasi dasar rutin dibandingkan sebelum pandemi. Dalam skenario yang paling moderat, jika cakupan turun 5% saja, maka cakupannya hanya 53,4% untuk seluruh Indonesia. Bila penurunannya sampai 20%, maka cakupan vaksinasi nasional hanya 43%.
Penurunan cakupan imunisasi di Pulau Jawa, sebagai episentrum pandemi Covid-19 dan populasi terpadat, lebih tinggi dibandingkan luar Jawa. Penurunan cakupan vaksinasi ini sangat berbahaya karena akan mengurangi daya kebal di masyarakat dalam upaya mencegah penyebaran berbagai menular di kalangan anak-anak dan orang dewasa. Tanpa ada perubahan perilaku masyarakat, kebijakan pemerintah pusat dan daerah dan peningkatan pembiayaan, maka sulit cakupan imunisasi itu naik.
Di Indonesia, semua anak mendapat layanan imunisasi rutin di fasilitas kesehatan umum secara gratis. Bagi anak yang belum memasuki usia sekolah, imunisasi dilaksanakan di Puskesmas dan Posyandu. Sedangkan anak-anak sekolah, kelas 1, 2 dan 5, menerima vaksin imunisasi campak, difteri, dan tetanus, di sekolah. Dalam situasi pandemi, penutupan sebagian layanan Posyandu dan pembatasan layanan Puskesmas berpotensi . . . cakupan imunisasi rutin untuk anak di bawah 2 tahun. Para orang tua juga khawatir pergi ke pusat layanan kesehatan untuk memvaksin anaknya karena takut terinfeksi Covid-19.
(diadaptasi dari kompas.com : https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/02/190500223/riset--pandemi-covid-19-ancam-cakupan-imunisasi-dasar-nasional.)
1. Ide pokok paragraf pertama adalah . . . .
a. Prosentase penurunan imunisasi anak di tengah pandemi covid-19
b. Imunisasi dasar anak di tengah pandemi covid-19 sulit dilaksanakan
c. Cakupan vaksinasi dasar anak nasional berada diangka 43%
d. Imunisasi dasar anak penting dilakukan untuk menjaga kekebalan anak
e. Perbedaan imunisasi dasar anak sebelum pandemi dengan saat pandemi
PembahasanTips menemukan ide pokok paragraf dengan membandingkan kalimat awal (pertama atau kedua) dengan kalimat terakhir. Temukan mana yang lebih umum dari kedua kalimat tersebut. Hal yang bersifat umum itulah yang disebut kalimat utama dalam sebuah paragraf. Kalimat utama memuat yang namanya ide pokok paragraf. Jadi, kita tidak perlu membaca isi paragraf secara keseluruhan untuk menghemat waktu.
Kalimat 1 paragraf 1 lebih umum dari kalimat terakhir. Paragraf 1 termasuk paragraf deduktif yaitu kalimat utama terletak di awal. Jadi, ide pokok paragraf yang tepat adalah option B sesuai dengan isi kalimat 1 paragraf 1.
2. Kata bentukan yang tepat untuk mengisi bagian rumpang paragraf ketiga adalah . . . .
Pembahasan
Temukan arti "kata bentukan". Kata bentukan adalah kata yang dibentuk dari kata dasar yang mendapat imbuhan tertentu. Aturan dalam kata bentukan jika kata dasar diawali dengan huruf konsonan tunggal K, T, S, dan P mendapat imbuhan me-, pe-, me-kan, me-i, maka huruf pertama kata dasar tersebut melesap atau melebur. Tidak berlaku untuk konsonan ganda, maksudnya jika huruf pertama konsonan diikuti oleh huruf konsonan, maka tidak melebur atau melesap.
Contoh :
Konsonan tunggal : memengaruhi, me+pengaruh+i = memengaruhi (melesap)
Konsonan ganda : menstabilkan, me+stabil+kan = menstabilkan (tidak melesap)
Kata bentukan yang tepat untuk mengisi bagian rumpang paragraf 3 adalah "mengurangi" option A, sesuai dengan isi konteks paragraf tersebut.
3. Kata “moderat” di paragraf pertama bermakna . . . .
a. Suara mayoritas masyarakat
b. Penarikan kesimpulan berdasarkan penelitian
c. Pengambilan jalan tengah
d. Pandangan yang paling bijaksana
e. Melihat dari berbagai sisi
Pembahasan
Pelajari KBBI, belajar contoh soal sinonim maupun makna kata. Jadikan KBBI teman kalian.
Moderat (KBBI) berarti selalu menghindarkan perilaku atau pengungkapan yang ekstrem. Berkecenderungan ke arah dimensi atau jalan tengah. Jadi, kata moderat bisa bermakna pengambilan jalan tengah (option C).
4. Kesalahan penulisan kata pada paragraf pertama adalah . . . .
Pembahasan
Berkaitan dengan kaidah penulisan yang baik dan benar. Pelajari juga EYD atau PUEBI.
Kata “pentapalen” pada paragraf 1 salah karena kata tersebut tidak baku. Kata yang baku adalah “pentavalen” yang berarti gabungan dari imunisasi DPT-HB-Hib (option E).
5. Kesimpulan paragraf kedua adalah . . . .
a. Perilaku masyarakat, kebijakan pemerintah, dan pembiayaan ditengah pandemi berpengaruh pada cakupan imunisasi di Jawa.
b. Penurunan imunisasi di Pulau Jawa memiliki dampak negatif, yaitu kehilangan kekebalan tubuh.
c. Pulau Jawa memiliki jumlah penduduk terpadat dan sebagai pusat episentrum penyebaran virus covid-19.
d. Perlu adanya kebijakan pemerintah terkait imunisasi dasar anak di tengah pandemi khususnya di pulau Jawa.
e. Masyarakat diharapkan dapat membantu berperan aktif dalam upaya peningkata imunisasi di Pulau Jawa.
Pembahasan
Kesimpulan atau menyimpulkan paragraf.
Teori kesimpulan atau teknik menyimpulkan paragraf ada tiga.
1. Mengembil inti dari kalimat utama
2. Mengambil inti dari kalimat penegas (kalimat simpulan) ditandai dengan konjungsi jadi, dengan demikian. Umumnya berada di paling bawah atau kalimat terakhir.
3. Menggabungkan kalimat utama dengan kalimat penegas.
Untuk menemukan kesimpulan paragraf kedua ini, kita gunakan teknik yang nomor 3. Perilaku masyarakat, kebijakan pemerintah, dan pembiayaan ditengah pandemi berpengaruh pada cakupan imunisasi di Jawa (option A).
Perilaku masyarakat, kebijakan pemerintah, dan pembiayaan (kalimat penegas/kalimat terakhir)
cakupan imunisasi di Jawa (kalimat pertama/kalimat utama)
Untuk soal nomor 6-10! Meski berukuran mungil, telur puyuh merupakan salah satu sumber protein yang disukai orang Indonesia. Ia bisa diolah menjadi masakan kecap, balado, sate, semur dan lain-lain. Namun, bagaimana kandungan gizi dan manfaat kesehatan dari telur puyuh? Tiga hingga empat butir telur puyuh setara dengan satu sajian telur ayam. Sebutir telur puyuh berukuran 9 gram mengandung 14 kalori, 1 gram protein, 1 gram lemak, dan 0 gram karbohidrat.
Tabel kandungan gizi telur puyuh dalam kebutuhan harian sebagai berikut.
Vitamin
|
Dalam Persen ( % )
|
Vitamin
A
|
5,5
|
Vitamin
B2
|
23
|
Vitamin
B5
|
9
|
Vitamin
B9
|
8
|
Vitamin
B12
|
9
|
Vitamin
B1
|
-
|
Vitamin
B3
|
-
|
Vitamin
B6
|
-
|
Vitamin
E
|
-
|
Zat
besi
|
10
|
Fosfor
|
12,5
|
Seng
|
5
|
Selenium
|
23
|
Untuk diketahui selenium dan riboflavin merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh untuk mengolah makan dan menjadikannya energi. Selenium juga membantu menjaga kesehatan tiroid. Sementara itu, vitamin B12 dan zat besi di dalam telur puyuh yang berperan dan pembentukan sel darah merah, berfungsi dalam menjaga kesehatan saraf dan tingkat energi Anda. Menurut studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Scientific and Research Publications pada 2013, mengonsumsi telur puyuh dapat menjaga kesehatan fungsi organ tubuh secara umum dan mencegah berbagai penyakit.
Telur puyuh juga dianggap potensial dan tengah diselidiki manfaatnya untuk kesehatan kognisi, syaraf, imunitas dan sistem pencernaan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dari telur puyuh adalah kandungan kolesterolnya. Pasalnya satu sajian berisi lima butir telur puyuh mengandung jauh lebih banyak kolesterol, yakni 422 miligram, dibanding satu sajian telur ayam, yakni 211 miligram. Padahal, rata-rata manusia hanya membutuhkan 1100 miligram kolesterol per hari, dan 60-75 persennya telah disintesis sendiri oleh organ hati di dalam tubuh. Untungnya studi-studi terbaru menunjukkan bahwa asupan kolesterol lewat makanan tidak begitu berdampak pada kolesterol dalam darah. Oleh karena itu, konsumsi telur puyuh yang secukupnya seharusnya tidak akan menganggu kesehatan Anda. Meski demikian bila Anda tetap merasa khawatir, Anda bisa secara signifikan mengurangi kadar kolesterol yang didapatkan dari telur puyuh dengan hanya memakan putihnya saja.
(diadaptasi dari kompas.com : https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/02/170500523/manfaat-dan-kandungan-telur-puyuh-termasuk-gizi-kalori-dan-kolesterol?page=2)
6. Judul yang tepat untuk bacaan di atas adalah . . . .
a. Vitamin dan mineral dalam telur puyuh
b. Telur puyuh sebagai salah satu sumber protein
c. Manfaat telur puyuh bagi kesehatan
d. Kandungan gizi dan manfaat telur puyuh
e. Mengonsumsi telur puyuh dan dapatkan manfaatnya
Pembahasan
Judul bacaan mewakili keseluruhan isi bacaan. Untuk menemukan judul yang tepat, cermati informasi-informasi penting dalam setiap paragraf. Temukan inti atau pokok permasalahan yang dibahas pada setiap paragraf . Untuk lebih mudahnya, cari kalimat utama dari masing-masing paragraf. Dari kalimat utama tersebut, kita akan mengetahui apa yang menjadi inti pembahasan setiap paragraf.
Judul yang tepat untuk bacaan tersebut adalah "Kandungan gizi dan manfaat telur puyuh" (option D). Pembahasan bacaan tersebut seputar kadungan gizi seperti di paragraf 1 dan tabel, serta manfaat dari telur puyuh di paragraf 2 dan 3.
7. Kalimat yang terbebas dari kesalahan ejaan pada paragraf kedua, kecuali . . . .
Pembahasan
Kesalahan ejaan mencakup penulisan huruf kapital, kata baku dan tidak baku, tanda baca, struktur kalimat, keefektifan kalimat, dan sebagainya. Pelajari EYD atau PUEBI, semua kaidah penulisan yang baik dan benar sudah dijelaskan.
Kesalahan ejaan pada paragraf 2 terdapat pada kalimat 1 (option A). Kalimat 1 tidak menyertakan tanda baca koma ( , ) setelah kata diketahui.
Frasa untuk diketahui kalimat 1 menduduki fungsi keterangan ( tujuan ). Dalam struktur kalimat, jika kata keterangan ditulis di awal kalimat, harus dibubuhi tanda baca koma setelah kata keterangan tersebut.
8. Perbaikan kalimat terakhir bacaan di atas adalah . . . .
a. Menempatkan tanda baca koma setelah frasa “telur puyuh”
b. Mengganti kata “mengurangi” menjadi “menambah”
c. Menghilangkan tanda baca koma setelah kata “khawatir”
d. Menghilangkan tanda baca koma setelah kata “khawatir” dan membubuhi tanda baca koma setelah kata “demikian”
e. Membubuhi tanda baca koma setelah kata “demikian”
Pembahasan
Kalimat terakhir bacaan tersebut kurang tepat. Berikut penjelasannya.
" Meski demikian bila Anda tetap merasa khawatir, Anda bisa secara signifikan mengurangi kadar kolesterol yang didapatkan dari telur puyuh dengan hanya memakan putihnya saja."
- Terdapat konjungsi antarkalimat "meski demikian", aturan penulisan harus dibubuhi tanda koma setelah konjungsi tersebut.
- Terdepat keterangan aposisi (tambahan) "Anda tetap merasa khawatir". Aturan penulisan keterangan aposisi dalam kalimat harus membubuhkan tanda baca koma ( , ) sebelum dan sesudah keterangan aposisi tersebut.
Jadi, perbaikan yang tepat adalah membubuhi tanda baca koma setelah kata demikian (option E)
9. Kata tidak baku paragraf ketiga adalah . . . .
Pembahasan
Kata baku adalah kata yang penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar. Berpedoman pada EYD atau PUEBI.
Syaraf merupakan bentuk tidak baku. Bentuk yang baku adalah saraf, yaitu serat-serat yang menghubungkan organ-organ tubuh. (option C)
10. Informasi yang sesuai berdasarkan tabel tersebut adalah . . . .
a. Telur puyuh memiliki kandungan gizi yaitu fosfor sebesar 12,5 % untuk kebutuhan harian melebihi kandungan zat besi dan selenium.
b. Untuk kebutuhan harian, kandungan seng dan vitamin A dalam telur puyuh sebesar 5 % melebihi kandungan vitamin B1 dan B3.
c. Kandungan vitamin B5 dan B12 dalam telur puyuh sebesar 9% dan jumlah ini sama dengan kandungan vitamin B2 dan selenium untuk kebutuhan harian.
d. Kandungan selenium dalam telur puyuh menempati urutan pertama sebesar 23 % untuk kebutuhan harian bersama dengan vitamin B2.
e. Kandungan vitamin B1, B3, B6, dan E dalam telur puyuh tidak terdeteksi dalam jumlah presentase karena jumlahnya terlalu kecil.
Pembahasan
Soal jenis ini sebenarnya mudah, hanya memelurkan pemahaman dan ketelitian dalam membaca sebuah tabel. Tidak berdasarkan pada teori.
Option D sesuai dengan isi tabel.
Option A tidak sesuai dengan tabel nilai fosfor 12,5% tidak melebihi selenium 23%
Option B tidak sesuai dengan tabel nilai kandungan seng 5% dan vitamin A 5,5% tidak sama
Option C tidak sesuai dengan tabel nilai kandungan B5 dan B12 9% tidak sama dengan nilai B2 dan selenium 23%
Option E tidak sesuai dengan isi tabel karena tidak ada keterangan yang menjelaskan jumlah terlalu kecil.
Untuk soal nomor 11-15! Di era globalisasi saat ini, penggunaan bahasa sebagai media komunikasi (11)terpengaruh oleh laju perkembangan teknologi dan informasi. Terdapat dua pengaruh pada bahasa dengan adanya laju teknologi dan informasi yang sangat cepat yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Adapun pengaruh positif yang dapat diperoleh adalah media teknologi informasi dapat (12)memperlancar hubungan komunikasi (13)antar sesama. Mereka dapat menyampaikan segala komunikasi jarak jauh maupun jarak dekat dengan praktis dan efisien. Di sisi lain, kemajuan teknologi dan cepatnya akses informasi juga mempunyai dampak negatif yang (14)mempengaruhi kelangsungan bahasa yang telah kita miliki. Dapat kita ketahui barsama, bahwa sekarang ini banyak bahasa pergaulan yang berbeda dengan kaidah-kaidah kebahasaan. Dengan (15)minimnya kemampuan berbahasa masyarakat bangsa ini, secara tidak langsung juga akan mengurangi rasa nasionalisme yang tertanam pada diri mereka.
(diadaptasi dari : https://ebdaaprilia.wordpress.com/2013/03/30/makalah-bahasa-indonesia-bahasa-sebagai-alat-komunikasi/)
11.
a. Tidak perlu diperbaiki
Jawaban A
Sesuai konteksnya, kata tersebut sudah benar dalam penggunaannya.
12.
a. Tidak perlu diperbaiki
Jawaban A
Kata "memperlancar" termasuk kata berimbuhan bukan kata bentukan.
Jadi, penulisan kata tersebut sudah benar.
13.
a. Tidak perlu diperbaiki
Jawaban B
Antar merupakan kata penghubung yang memiliki makna diantara atau lebih dari dua hal. Bentuk penulisannya harus digabung dengan kata yang mengikutinya. Sepeti antarsesama, antarbangsa, antaranggota, dll. Namun, jika kata yang mengikutinya bukan termasuk kata dasar, harus diberi pemisah tanda (-), antar-pemerintah, antar-kepala desa, antar-pengurus.
14.
a. Tidak perlu diperbaiki
Jawaban E
Kata “ Mempengaruhi” termasuk kata bentukan (me+pengaruh+i). Aturan penulisannya huruf pertama konsonan pada kata dasar tersebut harus melebur/hilang. Sesuai dengan ketentukan kata bentukan dimana huruf konsonan awal pada kata dasar yang melebur adalah K,T,S, dan P.
15.
a. Tidak perlu diperbaiki
Jawaban D
Sesuai dengan konteks kalimatnya, kata yang tepat adalah “menurunnya”.
Inilah contoh soal dan pembahasan sebagai referensi atau sarana belajar guna persiapan mengikuti TPS SBMPTN 2021 Pemahaman Bacaan dan Menulis. Perbanyak latihan-latihan soal terkait TPS SMBPTN. Belajar paling efektif adalah latihan soal, hal ini bertujuan supaya kita terbiasa menjawab jenis soal atau tipe soal yang sama. Jangan lupa berdoa. Tetap semangat, semoga sukses.
0 Response to "Contoh Soal SBMPTN 2021 dan Pembahasannya : Tips Menjawab Soal Pemahaman Bacaan dan Menulis"
Post a Comment